Sabtu, 14 November 2009

PENDIDIKAN SEPAK BOLA

secara prinsip, pendidikan di usia dewasa itu haruslah menggunakan prinsip belajar andragogy. Sistem pendidikan yang lebih banyak praktek, menemukan kesimpulan sendiri sehingga proses transfer knowledgenya lebih banyak didapat dari penemuan di lapangan bukan belajar di kelas. Makanya dalam pendidikan di tingkat mahasiswa keatas, lebih diarahkan pada pendidikan yang inisiatif sendiri, dibandingkan dengan pendidikan anak SD yang harus dibawah bimbingan guru.
Pelatih adalah termasuk orang dewasa. Makanya cara pendidikannya harus andragogy. Sekarang, bagaimana caranya para pelatih kita itu untuk mengasah kemampuannya jika mereka tidak pernah melatih tim dalam kompetisi. Padahal mereka perlu melakukan percobaan-percobaan dan mengasah kemampuan melatihnya. Kebanyakan pelatih kita, setelah lulus D Lisence setelah itu melatih di SSBnya, tanpa diuji apakah pola latihannya itu benar dan baik, yang dibuktikan dalam pertandingan. Setelah itu mereka ikut lagi C Lisence, karena dia rajin membaca dan dekat dengan instruktur, maka lulus lah si Pelatih tadi. Begitu sampai Lisence A. Kapan kita mendapatkan pelatih yang baik.
Intinya memang pelatih juga harus ditempa dalam kompetisi yang ketat, supaya ilmu mereka lebih berkembang dan pola latihannya bisa dilakukan dengan benar. Dan ketika dia mendapat D lisence, dia harus terjun ke kompetisi, ya tentu kompetisi level usia muda. Tapi yang terjadi tidak ada kompetisi yang ketat untuk level itu. Maka jadilah pelatih kita seperti sekarang ini.

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
saya dulu kuliah di Penutradaraan film (IKJ), administrasi negara. lepas kuliah kerja jadi asisten sutradara, unit manager, manager produksi, sutradara sinetron misteri.Buat SSB FC Faste Academy, Medco, Suratin, Divisi 3 PS Kepulauan Seribu Pengda PSSI DKI Jaya.